TEORI UPAYA PERSUASIF
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang.
Kehidupan sehari-hari
setiap orang dipengaruhi oleh komunikasi diri sendiri dan orang lain bahkan
oleh pesan yang berasal dari orang lain yang tidak dikenal. Karena komunikasi
merupakan salah satu hal yang sangat kompleks dan oleh sebab itu banyak para
ahli yang mengatakan bahwa sulit untuk didefinisikan
Komunikasi
adalah suatu aspek kehidupan manusia yang paling mendasar, penting, dan
kompleks. Kehidupan sehari-hari kita sangat dipengaruhi oleh komunikasi kita
sendiri dengan orang lain, bahkan oleh pesan yang berasal dari orang yang kita
tidak tahu (we can not not communication). Salah satu bentuk komunikasi paling mendasar adalah persuasi.
Persuasi didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari
orang lain.
1.2
Rumusan
Masalah.
1. Apa
itu komunikasi?
2. Apa itu persuasi ?
3. Apa
itu komunikasi persuasi ?
4. Apa
itu teori perubahan sikap dan contohnya ?
5. Apa itu teori belajar dan contohnya ?
6. Apa itu teori penilaian sosial dan contohnya ?
7. Apa itu teori efek media
massa dan contohnya ?
8. Apa itu teori inokulasi dan
contohnya ?
9. Apa itu teori fungsional dan contohnya ?
10. Apa itu teori keseimbangan dan contohnya ?
11. Apa itu teori
distorsi kognitif
dan contohnya ?
12. Apa itu teori peluru dan contohnya ?
13. Apa itu teori model efek terbatas
dan contohnya ?
14. Apa
itu teori pengalaman efek sintetik dan contohnya ?
15. Apa
itu teori spiral of silence dan contohnya ?
16. Apa
itu teori hegemoni media dan contohnya ?
17. Apa
itu teori model efek kuasa dan contohnya ?
18. Apa
itu teori model rasional dan contohnya?
1.3
Tujuan
Penulisan.
1. Untuk
mengetahui definisi komunikasi.
2. Untuk
mengetahui definisi persuasi.
3. Untuk
mengetahui definisi komunikasi persuasi.
4. Untuk
mengetahui teori perubahan sikap dan contohnya.
5. Untuk
mengetahui teori belajar dan contohnya.
6. Untuk
mengetahui teori penilaian sosial dan contohnya.
7. Untuk
mengetahui teori efek media
massa dan contohnya.
8. Untuk
mengetahui teori
inokulasi dan contohnya.
9. Untuk
mengetahui teori fungsional dan contohnya.
10. Untuk
mengetahui teori keseimbangan dan contohnya.
11. Untuk
mengetahui teori
distorsi kognitif
dan contohnya.
12. Untuk
mengetahui teori
peluru dan contohnya
13. Untuk
mengetahui teori
model efek terbatas dan contohnya
14. Untuk
mengetahui teori pengalaman efek sintetik dan contohnya
15. Untuk
mengetahui teori spiral of silence dan contohnya
16. Untuk
mengetahui teori hegemoni media dan contohnya
17. Untuk
mengetahui teori model efek kuasa dan contohnya
18. Untuk
mengetahui teori model rasional dan contohnya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Komunikasi.
Komunikasi adalah proses hubungan
timbal balik antara komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima
pesan) berupa pesan baik secara verbal (lisan) maupun non verbal (simbol, kode,
atau gambar) dengan tujuan agar pesan tersampaikan dengan efektif
2.2 Definisi Persuasi.
Persuasi atau persuasif adalah
bentuk komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain.
Melalui persuasi, setiap individu mencoba berusaha mempengaruhi kepercayaan dan
harapan orang lain. Pada dasarnya, persuasi adalah upaya menyampaikan informasi
dan interaksi antar manusia dalam kondisi dimana kedua belah pihak bersama
memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi keduanya.
Persuasi merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan agar pesan yang
ingin disampaikan dimengerti dan dipercayai orang lain.
2.3 Definisi Komunikasi Persuasi.
Adapun pengertian komunikasi
persuasif menurut para ahli, diantaranya.
1.
Kenneth E. Anderson (1972:218), menyatakan bahwa persuasif adalah proses komunikasi antar
individu dimana komunikator mengunakan simbol-simbol untuk mempengaruhi pikiran
si penerima sebagai dengan sendirinya, komunikator dapat merubah tingkah laku
dan perbuatan audienns.
2.
Menurut Erwin P. Betinghaus dalam bukunya “persuasif
communication 1973 : 10” menjelaskan bahwa mempengaruhi pemikiran dan perbuatan
seseorang, hubungan aktivitas antara pembicara dan pendengar dimana pembicara
berusaha mempengaruhi tingkah laku pendengar melalui perantara pendengaran dan
penglihatan.
3.
Dalam
buku Komunikasi Antarmanusia, De Vito menjelaskan komunikasi persuasif sebagai
komunikasi yang mengetengahkan pembicaraan yang sifatnya memperkuat, memberikan
ilustrasi dan menyodorkan informasi kepada khalayak. Akan tetapi tujuan
pokoknya adalah menguatkan atau mengubah sikap dan perilaku, sehingga
penggunaan fakta, pendapat dan himbauan motivasional harus bersifat memperkuat
tujuan persuasifnya.
Jadi, komunikasi persuasi adalah
bentuk komunikasi komunikator kepada komunikan untuk mempengaruhi pikiran dan
perbuatan seseorang yang bersifat memperkuat menguatkan atau mengubah perilaku,
fakta, dan pendapat
2.4 Teori Perubahan Sikap.
Perubahan
sikap adalah perubahan sikap yang terjadi karena perbedaan sikap individu dalam
menanggapi suatu rangsangan baik dari dalam atau maupun luar yang di pengaruhi oleh
lingkungan dan kebudayaan.
Perubahan sikap itu terjadi dari waktu ke waktu tergantung pada sikap
individu tersebut.
Contoh: Budi yang sedang enak menikmati secangkir kopi lalu tiba-tiba
datang temannya dan menumpahkan
kopi tersebut, lalu Budi hanya
bersikap “diam saja” maksud dari hal itu bukan berarti budi tidak bersikap,
namun perwujudan sikap budi hanya diam.
2.5 Teori Belajar.
Teori belajar merupakan suatu
kegiatan seseorang untuk mengubah perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti oleh perubahan yang meliputi
kecakapan, keterampilan dan sikap, pengertian dan harga diri, watak, minat,
penyesuaian diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut
meliputi perubahan kognitif, perubahan psikomotor, dan perubahan afektif. Contohnya,
seorang anak yang belajar dengan giat dan dapat menjawab semua pertanyaan
dalam ulangan atau ujian, maka guru tersebut memberikan penghargaan pada anak itu dengan nilai yang tinggi, pujian,
atau hadiah. Berkat pemberian penghargaan ini, maka anak itu akan belajar
lebih rajin dan lebih bersemangat lagi untuk mengulang agar mendapat
penghargaan lagi.
2.6 Teori Penilaian Sosial.
Teori ini (social judgement theory) dikemukakan oleh
Sherif dan Hovland pada 1961. Teori ini mempelajari tentang proses psikologis
yang mendasari pernyataan sikap dan perubahan sikap melalui komunikasi. Asumsi
dasarnya bahwa dalam menilai manusia membuat deskripsi dan kategorisasi khusus. Dalam kategorisasi manusia melakukan perbandingan-perbandingan diantara
berbagai alternatif yang disusun oleh individu untuk menilai stimulus-stimulus
yang datang dari luar. Teori ini mengemukakan bahwa
seseorang mengetahui apa sikapnya dan mampu menentukan perubahan sikap apa yang
akan diterimanya serta perubahan apa yang akan ditolaknya. Contoh : kasus yang
menimpa Angelina Sondakh ketika ditetapkan menjadi tersangka dalam sebuah kasus
korupsi pada tahun 2012 lalu, banyak hujatan dan makian bertebaran di media sosial lainnya, dengan gampang para pengguna internet menghakimi Angelina Sondakh berhubungan dengan kasusnya. Banyak individu mengeluarkan hujatan
kepada Angelina Sondakh dengan menuduhnya pelaku korupsi, pembohong, dan
murtad.
2.7 Teori Efek Media Massa.
Teori Efek
Media massa adalah suatu
perubahan yang terjadi kepada diri seseorang baik individu maupun kelompok yang
mengakibatkan dirinya terpengaruhi oleh media massa sehingga ia mengetahui apa yang awalnya tidak
diketahui karena media massa yang semakin canggih. Contoh, televisi yang hampir keseluruhan semua masyarakat
mempunyainya, dengan
adanya mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan. Sehingga banyak yang
cenderung agresif dan suka meniru baik itu dari segi penampilan, gaya, dll.
2.8 Teori Inokulasi.
Lumsdaine dan Janis mengatakan bahwa
penerima pesan dua sisi menjadi “kebal” atau berinokulasi. Ini adalah sebuah
analogi medis yang kemudian digambarkan oleh William McGuire dan Demetrios
Papageorgis yang menyebutkan bahwa sebagian besar orang memiliki banyak
keyakinan yang tidak tertantang dan keyakinan ini sering dapat dengan mudah
goyah ketika diserang karena orang tersebut tidak terbiasa mempertahankannya.
Contoh sebelumnya bu Rita tinggal di desa. Suatu ketika bu Rita pindah ke kota,
ia dihadapkan pada lingkungan yang menjunjung tinggi nilai penampilan. Bu Rita
yang dahulu hidup sederhana merasa “terbelakang” dari lingkungan tersebut
karena gajinya tidak mencukupi untuk berdampingan dengan lingkungannya sehingga
ia pun berusaha meminjam uang dan akhirnya terlilit hutang.
2.9 Teori Fungsional.
Teori
Fungsional adalah perubahan sikap seseorang tergantung pada kebutuhannya. Contoh individu
yang menginginkan dirinya dianggap berwawasan internasional akan bersikap
positif terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan negara lain. Sikap ini
memberikan fungsi bagi individu dalam mengekspresikan nilai yang dianut.
2.10 Teori Keseimbangan.
Teori
keseimbangan adalah dimana seseorang tertarik pada yang lain didasarkan atas
kesamaan sikap dalam menanggapi suatu tujuan. Contohnya,
dalam menyelesaikan suatu masalah, Andi mengemukakan pendapatnya. Pendapat Andi ternyata memiliki kesamaan dengan
pendapat Riska.
Sehingga Riska pun akhirnya mendukung pendapat yang dikemukakan
oleh Andi.
2.11 Teori Distorsi Kognitif.
Teori Distorsi adalah berpikiran secara berlebihan dan tidak rasional
diidentifikasi dalam terapi
kognitif dan variannya, yang dalam teori yang mengekalkan
gangguan psikologis tertentu. Teori distorsi kognitif pertama kali
diajukan oleh David D.
Burns, MD. Contoh: Ketika seseorang yang dikagumi membuat
kesalahan kecil, kekaguman berubah menjadi rasa muak.
2.12 Teori The Bullet Theory atau Teori Peluru.
Teori
peluru merupakan konsepsi pertama yang muncul, berkenaan dengan efek komunikasi
persuasif. Disebut pula dengan hypodermic-needle theory atau teori jarum
hipodermik. Kadang-kadang disebut pula transmission belt theory atau teori
lajur transmisi. Dalam teori ini dibahas mengenai pengaruh pesan yang disalurkan
melalui media massa dan mengatakan bahwa media massa itu ampuh untuk mengubah
perilaku massa. Contohnya: seseorang yang memprovokasi temannya ke media sosial
sehingga orang-orang akan merasa bahwa pesan yang disampaikan itu benar dan
membenci orang yang terprovokasi
2.13 The Limited-Effects Model Theory.
Menurut
model pengaruh terbatas, komunikasi massa hanya mempunyai pengaruh yang kecil
saja terhadap khalayaknya. Hal ini dibuktikan melalui penelitian Hovland
terhadap tentara. Contohnya: film hanya dapat menstramisikan informasi,
dibandingkan mengubah sikap khalayak, demikian pula dan pemilihan umum,
menunjukkan bahwa kampanye melalui TV hanya sedikit mempengaruhi khalayak
sasaran.
.
2.14 The Effects of Synthetic Experience Theory.
Teori
ini berawal dari hasil penilitian Funkhouser dan Shaw. Mereka mengatakan bahwa media
elektronik menampilkan jenis pengalaman tiruan tersebut apakah dalam hal warna,
tentang hal-hal yang menyimpang dan lainnya telah menurunkan martabat manusia
dalam hal cara memandang terhadap kebudayaan. Contohnya: gambar bergerak,
televisi dan komputer dapat membentuk persepsi khalayak tentang realitas yaitu
dapat memanipulasi dan merencanakan kembali. Tidak hanya isi, tetapi juga
proses dari pengalaman berkomunikasi.
2.15 The Spiral of Silence.
Dikembangkan
oleh Elizabeth Noelle Neuman. Ia berargumen bahwa media massa mempunyai efek
yang kuat dalam opini publik karena merupakan sumber bagi seseorang dalam
memperoleh informasi. Spiral kebisuan yang ditimbulkan media massa dapat
terjadi melalui hal-hal seperti audience yang membentuk pesan opini itu.
Contohnya: orang akan lebih percaya dengan informasi di media massa daripada
pembicaraan dari mulut ke mulut
2.16 Media Hegemony.
Menurut
teori ini, ide-ide dari golongan yang berkuasa dalam suatu masyarakat merupakan
ide-ide yang berlaku dalam masyarakat itu sendiri. Menurut teori ini media
massa merupakan alat pengontrol oleh golongan yang dominan dalam suatu
masyarakat dan dipandang sebagai pembantu dalam menggunakan control dari
golongan tersebut pada seluruh masyakat. Contohnya: seorang walikota memberikan
masukan atau ide-idenya kedalam akun Facebook kemudian dibaca oleh warganya dan
sebagian besar berkomentar bahwa ide tersebut juga terpikir dalam benaknya
2.17 The Powerful Effects Model Theory.
Dikemukakan
oleh Elizabeth Noelle Neuman. Teori ini memperkuat teori sebelumnya, spiral of
silence. Teori ini berpendapat bahwa media massa dapat mempengaruhi perilaku
khalayak. Contoh: seseorang yang selalu berkomentar buruk di media sosial
cenderung memiliki sifat agresif atau pemarah akan mempengaruhi orang lain
sehingga akan memiliki sifat yang sama dengannya
2.18 Teori Model
Rasional
Menurut
Katz, manusia adalah pemikir yang cerdas dan kritis yang dapat membuat
keputusan bijaksana ketika mendapat banyak informasi. Contohnya: seseorang
ketika membaca artikel tentang idolanya yang berisi menjelekkan atau
menjatuhkan karir idolanya, ia akan berpikir bahwa idolanya tidak mungkin
melakukan hal seperti itu sehingga ia akan terus mencari kebenaran dari berita
tersebut
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan.
komunikasi persuasi adalah bentuk
komunikasi komunikator kepada komunikan untuk mempengaruhi pikiran dan
perbuatan seseorang yang bersifat memperkuat tujuan persuasifnya. Ada beberapa
teori dalam komunikasi persuasi yaitu:
ü Teori
perubahan sikap
ü
Teori belajar
ü
Teori penilaian sosial
ü Teori efek media
massa
ü
Teori
inokulasi
ü
Teori fungsional
ü
Teori keseimbangan
ü Teori
distorsi kognitif
ü Teori peluru
ü Teori model efek terbatas
ü Teori kultivasi
ü Teori pengalaman efek
sintetik
ü Teori
spiral of silence
ü Teori
hegemoni
ü Teori
model efek kuasa
ü Teori
model rasional
3.2
Kritik
dan Saran.
Saat komunikasi persuasif
dilakukan maka komunikator tidak diperkenankan untuk: Menggunakan data palsu,
data yang sengaja dirancang untuk menonjolkan kesan tertentu, data yang dengan
sengaja diejakan secara salah, dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada
hubungannya untuk mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu. Tidak
diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat padahal situasinya
masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi masih dapat berubah.
DAFTAR
PUSTAKA
J. Severin Werner., W. Tankard,
James. 2007. Teori Komunikasi: Sejarah,
Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Edisi Kelima (Buku Terjemahan).
Jakarta. Kencana.
Karimah, Nurul. 2016. Makalah Analisis Teori-Teori Komunikasi Persuasif.
Diperoleh melalui (KULIAH ILMU KOMUNIKASI_ MAKALAH ANALISIS TEORI-TEORI
KOMUNIKASI PERSUASIF.html). Diakses tanggal 26 Maret 2017.
Parwasih, Sani. 2016. Teori Komunikasi Persuasif. Diperoleh
melalui (TEORI KOMUNIKASI PERSUASIF _ Sani Parwasih.html). Diakses tanggal 26
Maret 2017
Komentar
Posting Komentar